Senin, 07 Februari 2011

DUKA YANG AKU ALAMI

CURAHAN HATI

1. Istriku gagal punya anak yang sempurna, diagnosa karena pembentukan kromosm tak sempurna. Tidak tahu kromosom siapa. Telah mengdahului kami sebelum sempat menghirup udara dunia.

2. Walau telah dikatakan oleh dokter spesialis bahwa penyebabnya itu, tapi menuduh aku dan bapakku yang menularkannya karena memelihara kucing, padahal faktanya ga seperti itu.

3. Ketika anakku lahir dan wafat, keluarga besarnya yang menangani penyelenggaraan jenazah tanpa meminta pendapatku bagaimana selanjutnya. Aku tidak diberi kesempatan untuk menyolatkan, menggendongnya. Karena aku disuruh mengurus surat ijin ke RT/RW wilayahku karena jenazah anakku dimakamkan di daerah neneknya

4. Ya Allah, kenapa semua tangan, mata dan jari seakan-akan menunjuk kepadaku dan keluargaku? Padalah di saat yang sama aku juga kehilangan pamanku di SUmatera?

5. Aku bukan manusia baja, jadi tangislah sebagai ungkapan sedihku. Dengan doa dan kepasrahan kepada Allah, ku serahkan semua yang terjadi padaNya. Dan Berharap agar Anak kami disana ditempatkan di tempat yang terbaik dan berada dalam Syurganya yang indah, bisa membantu kami di alam akhirat nanti, mengajaknya masuk syurga, meringankan timbangan dosa. Terkadang aku menangis tanpa sebab saat mengingat anakku,karena tidak tega dan kasihan, karena lahir tidak sempurna. MEMANG AKU TIDAK MEMBIAYAI PENANGANAN MEDIS ISTRIKU, KARENA YANG MENANGGUNGNYA ADALAH ORTUNYA, TAPI KOK JADI BEGINI???

6. Ketika penjelasan Ilmiah berdasarkan syariah tidak dihiraukan dan adat dan mitos masih dilaksnakan/ dituruti, maka bersiap-siaplah neraka menunggu

7. Aku sudah berniat untuk menegakkan Islam yang murni berdasarkan Alquran dan hadist, tanpa intervesi hal-hal yang melawan hukum Allah, tapi intervensi keluarga Istriku terlalu besar dan istriku pun belum mengikuti arahan suaminya, padahal aku bertanggung jawab terhadap istriku. Ku ingin mengajak untuk hanya percaya pada alquran dan hadist, tapi istriku masih terlalu berat untuk meninggalkan mitos dengan alasan menghormati adat. Aku sih bukan benci adat, tapi asal tidak melanggar syariat Islam/ dalam pelaksanaannya tidak ada unsur syirik, bid'ah, churofat dan taqlid, maka aku sih OK OK saja. Seperti kemaren rencana akan ada 7 bulanan, aku sudah MELARANGNYA karena tidak ada panduannya dalam Islam, tapi oleh keluara istriku tetap ngotot karena sudah adat agar selamat(?). Tapi Allah menunjukkan yang terbaik, janin bayi sudah lahir sebelum 7 bulan dan kembali ke pangkuan Allah.
8. Atas saran dari beberapa sahabat, maka aku disuruh bersabar dan tawakkal, karena memang sulit untuk merubah sesuatu yang sudah mengakar menjadi landasan islam kaffah dan murni. Semua mendukungku, kalau tidak bisa merubah keluarganya, maka mulai dari istriku. Sulit memang tapi usaha tidak akan pernah putus.
Wallohubisshowab..

Tidak ada komentar: